بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
ada sebuah kisah yang diambil dari kisah nyata dan mungkin mirip dengan kejadian sesungguhnya 
bahwa ada seorang lelaki suami istri yang datang kepada seorang Habib atau seorang Ustadz
lalu pria tersebut menceritakan masalah keluarganya, yang memang mereka mau membuka suatu usaha atau mau berdagang, dan tentunya mereka minta di doakan oleh guru atau habib  tersebut, kemudian guru tersebut memberikan doa yang di amini keluarga tersebut 
dan nasihat agar ibadah kepada Allah jangan lupa, bertobat dan  jangan melakukan dosa , dan banyak bersedekah 
dan kemudian memberikan atau menijazahkan doa yang harus di baca untuk waktu tertentu 
dengan niat tentu saja agar Allah mengampuni dosa nya
diberikan rejeki yang banyak 
dagangannya laku 
dll
Fenomena bertemu guru-guru atau habib yang memberikan amalan-amalan atau zikir-zikir yang mengajarkan atau menyarankan untuk melakukan bacaan-bacaan tertentu agar mendapatkan rezeki yang berlimpah 
uang yang banyak dan tidak pernah putus, disegani lawan dan dicintai kawan 
hidup yang senang , maka mereka menawarkan 
wiridan. atau sholawatan yang dibaca dengan jumlah tertentu 
dan banyak pengalaman yang mengamalkannya, 
dan banyak yang menceritakan 
benar memang dengan ijin Allah 
membuat rejeki lancar, dan berasa  dagangan tambah laku dan tambah ramai 
di hormati lawan nya yang dulu meremehkannya 
berikut contoh potongan nya 
______________
dan ketahuilah, itu memang benar bisa terjadi, sesmua tentunya dengan ijin Allah SWT 
sesuai dengan Firman-Nya  
Al-Quran 
Al-isra' (17:20)
كُلًّا نُّمِدُّ هَٰٓؤُلَآءِ وَهَٰٓؤُلَآءِ مِنْ عَطَآءِ رَبِّكَۚ وَمَا كَانَ عَطَآءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا 
Kepada masing-masing (golongan), baik (golongan) ini (yang menginginkan dunia) maupun (golongan) itu (yang menginginkan akhirat), Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.
Al-Quran 
Asy-Syura (42:20)
مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلْءَاخِرَةِ نَزِدْ لَهُۥ فِى حَرْثِهِۦۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ ٱلدُّنْيَا نُؤْتِهِۦ مِنْهَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْءَاخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ 
Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.
dan ingat ayat sebelumya 
ancaman yang menginginkan Dunia dari akhirat 
Al-Quran 17:18
مَّن كَانَ يُرِيدُ ٱلْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُۥ فِيهَا مَا نَشَآءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُۥ جَهَنَّمَ يَصْلَىٰهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا 
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahanam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
spertinya sudah cukup 3 dalil diatas
gak perlu berpanjang kalam, 
lalu bagaimana dengan Sholat Dhuha???
"Barang siapa yang mengerjakan sholat dhuha dua rakaat, maka tidak akan dicatat sebagai orang yang lalai. Barang siapa yang mengerjakannya empat rakaat, maka akan dicatat sebagai ahli ibadah. Barang siapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka akan dicukupi kebutuhannya sepanjang hari. Barang siapa yang mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah akan menuliskannya sebagai orang yang taat, dan barang siapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun untuknya sebuah istana di surga."
coba cek ke shahihan Hadits yang digunakan? apakah Shahih?
semoga kita semua bisa mengerjakannya 
dan Allah teguhkan kita sebagai Golongan orang yang menghendaki keuntungan Akhirat 
Surah Hud ayat 6:
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak ada satu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang menjamin rezekinya...”
Aamiin YRA
 
No comments:
Post a Comment