ISO - tingkat sensitivitas kamera Anda terhadap cahaya yang tersedia. Hal ini biasanya diukur dalam angka, angka yang lebih rendah mewakili sensitivitas rendah terhadap cahaya yang tersedia, sementara angka yang lebih tinggi berarti lebih sensitif. Sensitivitas lebih banyak datang dengan biaya walaupun, seiring dengan meningkatnya ISO, begitu pula grain / noise pada gambar. Contoh ISO: 100, 200, 400, 800, 1600.
Shutter Speed - lamanya rana kamera terbuka untuk mengekspos cahaya ke sensor kamera. Kecepatan rana biasanya diukur dalam pecahan detik, saat berada di bawah detik. Kecepatan rana yang lambat memungkinkan lebih banyak cahaya ke sensor kamera dan digunakan untuk fotografi cahaya rendah dan malam, sementara kecepatan rana yang cepat membantu membekukan gerakan. Contoh kecepatan rana: 1/15 (1/15 detik), 1/30, 1/60, 1/125.
Aperture - lubang di dalam lensa, dilalui cahaya dan bergerak ke bodi kamera. Semakin besar lubangnya, semakin banyak cahaya yang dilewatkan ke sensor kamera. Aperture juga mengontrol kedalaman lapangan, yang merupakan bagian dari pemandangan yang nampak tajam. Jika aperture sangat kecil, kedalaman lapangannya besar, sedangkan jika aperturenya besar, kedalaman lapangannya kecil. Dalam fotografi, aperture biasanya dinyatakan dalam angka "f" (juga dikenal sebagai "rasio fokus", karena f-number adalah rasio diameter lubang lensa terhadap panjang lensa). Contoh f-numbers adalah: f / 1.4, f / 2.0, f / 2.8, f / 4.0, f / 5.6, f / 8.0.
f/2.8 (background lebih blur/Bokeh) dan f/8.0 (background lebih terlihat-Kamera Ponsel menggunakan Apperture kecil)
No comments:
Post a Comment