PEMBUKAAN
Bismillahirohmanirrohim
Manusia adalah mahluk yang berkembang biak dengan cara Kawin
yang semenjak proses awal di ciptakan sudah massuk dalam proses seleksi alam,
dan ada yang mengatakan bahwa manusia adalah hewan yang mempunyai Akal atau kecerdasan
kalau kita runut kebelakang, Manusia menjalankan beberapa proses penyaringan atau seleksi
- Yang pertama dalam masa pembuahan sperma, dimana sperma dari 30 juta hingga 300 juta , hanya 1 yang paling cepat dan paling kuatlah sebagai pemenang karena yang pertama yang dapat menembus ovum
 - Lalu dalam proses pemilihan pasangan-pun, si Wanita memilih pasangan yang terbaik yang akan di nikahi, dan begitu juga si Pria, secara alami akan mencari pasangan terbaik
 - belum lagi sperma itu adalah saripati dari tanah
 
lalu kenapa sekarang 
banyak generasi yang tidak sehat, sakit-sakitan, cacat mental, bodoh dll???
disini saya akan memaparkan satu penyebab seseorang menjadi bodoh, sambungan dari blog sebelumnya ==> siapapun bisa menjadi bodoh
Dulu, seseorang bisa mendapatkan informasi begitu lengkapnya tetapi sedikit materi
dan berita tersebut di suguhkan oleh seseorang Wartawan, yang mempunyai kemampuan menulis dan mempunyai kode etik dalam menyampaikan berita 
dan seseorang yang membaca surat kabar, dia akan membaca suatu berita minimal mungkin 5000 hingga 10.000  kata per berita dan setelah itu dia akan menarik kesimpulannya sendiri dari sumber yang dapat di percaya, dari berita itu. sehingga otak akan mencari kesimpulan dengan  bekerja dengan giat mencerna berita, dan merangkumnya sehingga di dapatkan kesimpulan dari berita tersebut 
atau manusia berpikir untuk mendapatkan informasi, 
dan itu dilakukan setiap hari dengan waktu yang teratur biasanya dilakukan pagi hari atau sore hari 
sehingga manusia semakin cerdas
kemudian berganti menjadi Media massa berbentuk digital, 
menawarkan berita yang lengkap dan banyak karena gratis sehingga seperti hujan yang turun begitu derasnya 
lagi-lagi, kita dibuat membaca banyak berita dan membuat rangkumannya 
tinggal masalah waktu dan berita apa yang mau kita baca 
di situ manusia masih menggunakan akal nya dengan baik hanya kapasitas waktu dan pikiran nya menjadi lebih banyak 
di bantu dengan mesin pencari google 
yang merupakan media penghubung dalam mencari berita mencari informasi maupun mencari sumber yang sesuai dengan keinginan pembaca
ingat ya : di sini ada keinginan , dan ada pencarian ada proses membaca 
ada proses menyaring ada proses perburuan atau menuntut 
yang dulu seseorang harus berjalan ribuan Kilometer untuk mendapatkan ilmu, 
sekarang cukup di depan Gawai nya 
kemudian berkembang dengan hadirnya media video seperti YOUTUBE 
yang mempunya kapasitas data begitu besarnya, suber informasi yang sangat banyak  
yang bisa menampung dengan lengkap isi materi 
ditampilkan dengan detail
saya jadi teringat materi dari UNAI Rehab hati, 
di rekam minimal 1 hari 3 sesi 
1 sesi bisa 2 jam 
dan acara berlangsung 1 hingga 3 hari 
begitu panjangnya untuk satu serie Video, 
tapi bagi pencari ilmu itu bukan masalah 
karena memang ingin melihat atau ingin mengetahui informasi yang dibutuhkan secara utuh dan lengkap, dari A hingga Z dari awal hingga Akhir 
sekali lagi, ada proses pencarian belajar, 
sehingga seseorang bisa ikut belajar dari Youtube baik LIVE : misalkan ikut pengajian 
atau rekaman , dan itu bisa di ulang-ulang 
seperti guru yang menjelaskan dan kita bisa mengulanginya lagi 
apalagi di Youtube sudah di tambahkan ilustrasi atau Video atau contoh dari apa yang diterangkan 
sehingga dari informasi dari Youtube itu 
penonton bisa memberikan kesimpulan juga seperti saat membaca buku
tetapi lebih mudah dan lebih gampang dicerna 
dimana pada buku : kita harus menghayalkan penjelasan dari buku 
atau mempraktekan sendiri yang di buku 
misalkan buku : MERAKIT KOMPUTER , semuanya adalah TEORI yang di Buku
sehingga seorang bisa pandai melalui Youtube 
hanya bedanya di sini tidak ada proses membaca
hanya melihat, mendengar, memahami, mencerna
lalu timbulah MedSos
nah di sana muncul masalah Baru 
kita mulai dari FaceBook, WhatsApp, dimana 
ada suatu komunitas atau group yang didalamnya terdapat banyak pengguna 
dan dari banyak golongan tingkat kepandaian
ada yang Kritis, 
ada yang cuek, 
ada yang gampang percaya 
sehingga karena manusia dasarnya memiliki sifat sosial tinggi 
sifat keingin tahuan tinggi
tetapi kadang malas mencari, 
hanya ingin di suguhkan berita sesuai apa yang diinginkan atau mengikuti nafsunya
berbeda dari platform diatas dicontohkan (koran dan Youtube)
di Medsos Group ini banyak sekali berita-berita yang masuk 
tanpa saringan lagi 
tanpa cross check lagi 
dibaca langsung di sebar
dilihat langsung di sebar 
di tonton langsung di sebar 
dan gampang percaya dengan berita di medsos
karena memang medsos memiliki tulisan 
video dan suara 
sehingga otak bekerja? 
apakah nalarnya bekerja
pasti tetapi tidak sekeras membaca buku 
bekerja tapi tidak selama membaca buku 
apa kemungkinan yang di gunakan?
benar 
Nafsunya atau keinginan nya saja
seperti seseorang yang di jejali informasi sebanyak-banyaknya
akhirnya kewalahan dan jenuh dan jatuh pada fase percaya dan tidak mencerna lagi, hanya sebagai penikmat berita , korban Berita
manusia menikmati berita yang di inginkan saja untuk memuaskan nafsu nya 
sehingga banyak yang sok tau langsung merasa benar dan memforward nya 
ingin merasa yang pertama mengetahui hal tersebut 
padahal boleh dapat dari orang lain
dan berita itupun berita bohong / hoax sudah 10 tahun yang lalu 
dengan manipulasi Video, suara, berita 
lanjut yaaaa....
nah disini muncul Masalah baru yang sangat kritis menurut saya 
dimana berita-berita Hoax itu 
video-video Bohong itu banyak muncul dari Platform Video yang terbaru, 
walaupun berita Benarnya banyak juga ,  
bernama TikTok
sumber ==> bisa di baca di sini 
baik 
kembali ke judul 
dalam berita di atas : Penurunan Kerja Otak akibat sering menggunakan aplikasis TikTok 
karena di suguhi berita-berita pendek, dan berita tersebut di suguhi oleh tiktok menggunakan ALOGARITMA tiktok yang membuat kecanduan untuk SCROOOOOL melihat video berikutnya 
iya benar scroool 
bukan Search 
bukan mencari 
tidak ada proses mengetik 
tidak ada lagi proses mencari video (mungkin hanya awal nya saja)
sehingga kinerja otak menjadi menurun 
kapasitas Otak menjadi melemah
belum lagi di tambahkan fitur Tiktok 
dimana dapat memanipulasi video dengan baik dengan fasilitas Filternya
dubbing suara lebih baik, dengan filternya
dan begitu mudahnya dalam membuat Konten 
begitu cepatnya dalam membuat video 
sehingga anak 7 tahun pun bisa membuat konten 
dan memang untuk konten TikTok 
yang di tampilkan adalah Video Pendek
bisa di bayangkan dari Video Selama 5 jam 
dalam tiktok sudah dapat kesimpulannya hanya 30 detik
jadi kesimpulan sumber yang awal, misalkan youtube 10 jam 
yang di atas harus di cerna 
harus di dengarkan atau di baca dari awal sampai selesai 
di tiktok, yang di terima adalah kesimpulannya 
mau benar atau salah 
dari TikToker juga, bukan dari sumber aslinya
yang penting bagi penonton adalah mendapatkan informasi 
sebanyak-banyaknya 
lagi-lagi otak manusia akan mengalami kejenuhan sehingga menerima semua informasi yang di dapat, kemudian mencerna nya : apakah mungkin semudah itu? 
dari beratus-ratus informass perhari
kemudian mencerna nya dan menaruhnya di otak kita???
Yup, saya setuju dengan hasil penelitian tersebut 
dan memang sejalan 
kesimpulan : Tiktok
penyuguhan kesimpulan saja atau highlight saja membuat otak tidak bekerja
kesimpulan bersifat tidak objektif karena di suguhkan oleh orang lain 
kesimpulan yang sepotong-sepotong merupakan puncak gunung es, dimana   tidak tau prosesnya, 
💤👶
silahkan beri komentar 
dan share jika bermanfaat 
Wassalam 
Next : 
AI - Artificial Intelligence

.jpg)

No comments:
Post a Comment