Beberapa Hari lalu, anak saya (pikiran anak SD) bertanya kepada saya
Ba. ... seandainya Nabi adam tidak makan buah khuldi
mungkin kita sekarang ada di surga ya... ?
saya hanya menjawab, sambil tertawa
Jika Nabi Adam jika tidak memakan buah khuldi,
maka kita tidak akan ada (tidak terlahir)
...........
sepenggalan kisah diatas,
jika keinginan tau itu lebih jauh
maka akan timbul pertanyaan: ?
kenapa ada Buah Khuldi/kenapa Pohon Khuldi diciptakan?
...........
sebenarnya banyak yang bisa dikupas dari kisah diatas
dan yang perlu di ingat adalah
- Allah mempunyai skenario/rencana yang hanya diketahui-Nya
- takdir nya sudah dicatat/ketahui 50.000 tahun sebelum alam ini diciptakan
- dan yang terjadi semua adalah atas kehendak atau kuasa Allah
- Semua Takdir untuk seorang Mukmin pasti baik untuknya
++++++
perkiraan penulis dari berbagai referensi,
dari kenapa di ciptakan Pohon Khuldi,
Buah itu adalah kunci atau gerbang untuk menjadi Khalifah di mukabumi
lhoh kok bisa ?
sementara ... sesederhana itu .......jawabannya
materi ini fokus ke Takdir
sehingga dari sedikit kisah diatas, dapat disimpulkan
segala yang terjadi di mukabumi ini
terjadi atas Izin Allah
dan Allah Berfirman
وَلَوْ شَآءَ اللّٰهُ مَاۤ اَشْرَكُوْا ۗ وَمَا جَعَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا ۚ وَمَاۤ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيْلٍ
“Dan sekiranya Allah menghendaki, niscaya mereka tidak mempersekutukan(-Nya). Dan Kami tidak menjadikan engkau penjaga mereka; dan engkau bukan pula pemelihara mereka.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 107)
Jika Allah berkehendak, maka Allah akan menjadikan seluruh manusia beriman kepada-Nya
tetapi Allah SWT ingin, iman manusia itu dengan tulus
iklash dan tanpa paksaan, dengan pilihannya sendiri.
jika Manusia mau beriman, dan meminta dikuatkan iman nya
maka Allah akan membantunya
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (Muhammad ayat 7 )
sehingga
dalam dunia ini
tidak mungkin ada paradox,
bisa berantakan dunia ini jika tidak ada hukum (takdir/sunatullah) yang berlaku
dan yang tertulis di Lauhul Mahfuz hanya Allah yang tau
dan manusia akan tau (sedikit saja jika itu terjadi)
hikmahnya pun masih belum diketahui (karena ilmu manusia sangat sedikit)
--> kisah Nabi khidir
sehingga jika kita terkena Musibah kita tidak boleh berkata
atau sesuatu, seandainya, jika saja, kenapa ya dulu begini begitu?
kenapa ya nabi adam makan buah khuldi?
kenapa ya dulu saya tidak sekolah sampai S2?
sehingga kesalahan masa lalu bukan untuk disesali tetapi untuk dijadikan pelajaran agar jangan sampai terulang dikemudian hari
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.” (HR. Muslim)
kesimpulannya
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” (QS Al-Baqarah: 216).
terimaksih
sudah menyimak
next :
Dimensi ke5
lanjutan dari Dunia adalah alam ujian , dan pencipataan manusia
No comments:
Post a Comment